Sabtu, 16 Maret 2013

Profi Pavel Nedved

  Pavel Nedved : Tidak Bisa Hidup Tanpa Juve

Pavel Nedved. Bagaimana memulai kisah tentang pemain ini? Perasaan kagum, bangga, takjub semua bercampur menjadi satu saat mengumpulkan data fakta tentang Legenda satu ini. Terlalu banyak kisah legendaries dari sosok Nedved yang mampu membangkitkan semangat & mengajari kita semua tentang arti sebenarnya dari Juventus. Kita mulai saja dengan meneriakkan cori yang selalu diteriakkan di Curva sud, “Pavel Pavel Nedved Nedved!”


“Saya berangkat ke sekolah sepakbola yang jaraknya 60 mil (96 km) dari rumah. Berlatih 12 jam sehari menggunakan kedua kaki hingga Saya tidak tahu lagi kaki mana yang lebih kuat. Di Sparta Praha usai pertandingan Saya akan kembali ke lapangan untuk berlatih hingga lampu dipadamkan” Pavel Nedved

Pavel lahir di Cheb sebuah kota kecil di dekat ibukota Praha. Kedua orang tua Nedved Vaclav and Ana selalu menginginkan agar anaknya ini menjadi seorang akuntan. Namun takdir berkehendak lain. Sejak kecil Nedved sudah menunjukkan kecintaan yang luar biasa terhadap sepakbola. Melihat bakat & minat Nedved yang besar inilah Vaclav & Ana akhirnya memutuskan untuk memasukkan anak mereka dalam sebuah tim lokal (youth) bernama TJ Skalna. Saat itu usia Nedved masih 5 tahun. Di tim lokal ini Nedved bertahan selama 8 tahun untuk kemudian pindah ke Rudá Hvězda Cheb. Semusim di klub ini, Nedved kemudian pindah lagi ke Skoda Plzen, di tim inilah Nedved bertemu dengan Josef Žaloudek yang dikenal sebagai pelatih junior terbaik di seluruh Republik Ceko. Josef saat itu langsung menyadari potensi besar Nedved yang sejak masih remaja terkenal dengan kondisi fisik yang prima serta tendangannya yang sangat keras. Josef memberikan perhatian khusus kepada perkembangan Nedved, di liburan musim panas misalnya secara khusus Josef mengajak Nedved tinggal di apartemennya dan melatihnya secara pribadi. Josef kemudian dikenal sebagai ayah kedua bagi Nedved. Yang menarik adalah, Josef meniggal akibat serangan jantung tepat pada tahun dimana Nedved menerima penghargaan individu tertinggi dalam karirnya, 2003.

“Josef Zaloudek adalah sosok yang sangat berarti dalam hidup saya. Ia tidak hanya mengajadi tentang bagaimana menjadi seorang pe-sepakbola, tapi juga tentang menjalani sebuah kehidupan.” Pavel Nedved

5 tahun di Skoda Plazen, Nedved mendekat ke ibukota praha dan bergabung dengan tim Dukla Prague (musim 91/92). Di tim inilah Nedved memulai karir profesionalnya pada usia 19 tahun dan untuk pertama kalinya menggunakan jasa seorang agen / manager. Agen pertama Nedved tidak lain adalah Zdeňkem Nehodou seorang mantan pemain hebat & juara eropa pada tahun 1976. Nehodou lah yang kemudian banyak mengajarkan tentang empati yang dibutuhkan untuk menjadi seorang juara. Selama satu musim di Dukla Prague, Nedved bermain sebanyak 19 pertandingan dan menyumbangkan 3 gol. Melihat kepiawaian Nedved, Tim terbesar di Ceko yaitu Sparta Prague pun merekrut Nedved di musim 92-93. Selama 4 musim di Sparta Nedved bermain sebanyak 117 pertandingan dan mencetak 28 gol serta memenangkan beberapa gelar seperti 3 kali Juara Liga Ceko dari musim 92-93 sampai 94-95 (3 musim berturut-turut) serta satu Piala Liga (96).
Sukses di level tim kemudian membuka peluang Pavel untuk berlaga di ajang internasional, EURO 1996 di Inggris. Selain sukses mengantarkan Rep. Ceko lolos ke putaran final, secara mengejutkan penampilan cemerlang Nedved berhasil mengantarkan Ceko menjadi runner up setelah dikalahkan Jerman di partai final. Dalam kompetisi ini Nedved juga mencetak satu gol ke gawang Italia yang dalam turnamen ini harus tersingkir di babak penyisihan group. Prestasi Nedved di ajang inilah yang membuat namanya laris diburu tim-tim besar eropa lainnya. Adalah PSV Eindoven & Lazio yang saat itu serius mendatangkan Nedved. Perburuan akhirnya dimenangkan oleh Lazio yang saat itu dilatih oleh Zdenek Zeman yang kebetulan juga berasal dari Rep. Ceko. Nedved resmi pindah berlaga di Serie A dengan nilai transfer €4.5jt.

“Ayah mengajarkan bahwa sepakbola yang sempurna sebagian dimainkan di hati & sebagian lagi di otak. Saya harus berlatih dengan keras tapi harus lebih keras lagi saat bertanding. Tahu kapan harus bermain sebagai tim dan kapan mengandalkan kemampuan individu. Tapi yang paling penting adalah kita harus memiliki Integritas” Pavel Nedved

Masa-masa awal kehidupan Nedved di Italia tidaklah mudah. Selain harus berusaha menguasai bahasa Italia, Sang Istri Ivana juga sedang hamil saat itu. Ditambah lagi dengan tuntutan untuk selalu bekerja keras yang disematkan kepada Nedved baik di sesi latihan maupun saat pertandingan untuk dapat bersaing dengan rekan-rekan satu tim nya di Lazio. Beruntung Pavel tidak butuh waktu terlalu lama untuk dapat beradaptasi dengan kehidupan barunya ini.
Di musim perdananya Nedved bermain di 38 pertandingan dan menyumbangkan total 10 gol serta membawa Lazio finish di posisi ke 4 klasemen akhir. Total selama 5 musim di Lazio Pavel menyumbangkan 1 gelar scudetto, 2 coppa Italia, 2 super copa italia, 1 Piala Winners (Europa League) & 1 UEFA super cup. Selama di Lazio, Nedved pernah ditangani pelatih-pelatih hebat seperti Dino Zoff & Sven Goran Eriksson.
Pada kompetisi EURO 2000 meski melalui babak kualifikasi dengan sangat baik, Rep. Ceko gagal mengulang prestasi 4 tahun lalu di Inggris. Kali ini Nedved dkk gagal melewati Belanda & Perancis di babak penyisihan group. Namun perlu dicatat, seusai ajang ini Nedved dipercaya menjadi Kapten Tim Nasional Rep. Ceko pada usia 28 tahun.
Sesuai dengan karakteristik Nedved sebagai pemain yang berambisi untuk meraih prestasi tertinggi, semua gelar yang berhasil diraihnya selama di Lazio ternyata belum cukup. Pada musim panas 2001, Nedved jadi rebutan tim-tim besar di Eropa. Sebut saja Manchester United, Real Madrid, Arsenal, Barcelona, ​​Inter Milan, Chelsea & yang paling serius Juventus. Menanggapi hal ini, Pemilik Lazio saat itu Sergio Cragnotti mengatakan “Kami memiliki 3 permata dalam diri Nesta, Veron & Nedved. Ketiganya tidak dijual”. Namun masalah financial yang melanda Lazio membuat Cragnotti harus putar otak dan menemukan strategi yang menarik. Saat itu juga Lazio langsung memperpanjang kontrak Nedved hingga 2006 dan mengatakan bahwa Nedved & keluarganya bahagia tinggal di Roma dan ingin mengakhiri karir di Lazio.

Strategi ini ternyata tidak membuat Juventus mundur. Luciano Moggi sadar bahwa Cragnotti sedang dililit masalah finansial dan butuh dana segar. Selain itu selama negosiasi itu dua kali Marcelo Lippi menemui Nedved dengan jet pribadi untuk menjanjikan posisi kunci di tim asuhannya. Nedved juga diyakinkan bahwa didunia ini tidak ada lagi tim yang menawarkan ketenaran, tradisi & ambisi seperti yang dimiliki Juventus dan keluarga Agnelli. Hingga akhirnya Juventus memberikan penawaran sebesar €41jt (rekor nilai transfer terbesar bagi seorang pemain asal Ceko) untuk mendatangkan Nedved. Sebuah penawaran yang sulit ditolak oleh Lazio maupun Nedved secara pribadi.
Singkat kata, Pavel pun berlabuh ke kota Turin untuk membela salah satu tim terbesar di dunia, Juventus. Saat itu Nedved sudah menginjak usia 29 tahun, usia yang bisa dikatakan senja untuk seorang pemain tengah. Beberapa kalangan menilai direksi Juve terlalu berani mengeluarkan uang dalam jumlah sebesar itu untuk seorang pemain yang sebentar lagi menginjak kepada tiga. Apalagi Nedved didatangkan sebagai pengganti Zinedine Zidane, legenda lainnya yang pada musim yang sama ditransfer ke Real Madrid dengan nilai transfer €75jt. Bersamaan dengan Nedved, Luciano Moggi juga mendatangkan nama-nama besar seperti Buffon & Thuram yang menunjukkan keseriusan manajemen untuk berbenah & segera memenangkan sesuatu.

“Anda bisa hidup tanpa sepak bola, tapi tidak tanpa Juventus!” Pavel Nedved
sumber : Kaskus(Juventini Kaskus dan JCI)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar